Setelah mempelajari
materi tentang : Pelaksanaan Demokrasi
di Indonesia (Demokrasi Terpimpin,
Masa Orde Baru, Era Reformasi), Pemilu sebagai Sarana Demokrasi, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan
atau pernyataan berikut :
1.
Berikan ulasan tentang pelaksanaan
sistem politik Demokrasi di Indonesia era Orde Lama, Orde Baru, dan Era
Reformasi sesuai pendapat anda secara umum !
Jawab
:
Demokrasi Orde Lama atau
parlementer
Sistem parlementer adalah sebuah sistem
pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan.
Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan
parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan
semacam mosi tidak percaya. Orde lama atau demokrasi parlementer ini diwarnai
dengan pertentangan oleh parlementer kepada kinerja cabinet. Sistem parlementer
dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari dukungan secara
langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering
dikemukakan melalui sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak ada pemisahan
kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju
kritikan dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang
ditemukan dalam sebuah republik kepresidenan.
Demokrasi Orde Baru
Pengalaman akan alpanya kestabilan
politik akibat konflik politik/ideologi, integrasi nasional, dan pembangunan
nasional, mengakibatkan rezim Orde Baru untuk melakukan reaksi dan koreksi
terhadap periode sebelumnya. Untuk merealisasikan hal ini rezim Orde Baru
menerapkan kebijaksanaan ganda, pertama, melakukan stabilisasi dan pembangunan
ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan. Kedua, melakukan penataan politik
dengan harapan terbentuknya suatu sistem politik yang kondusif bagi pilihan
kebijaksanaan ekonomi. Dengan demikian, arah penataan politik yang dilakukan
pada periode awal pemerintahan rezim Orde Baru adalah menyederhanakan struktur
kepartaian, baik dari segi jumlah, pola dukungan, basis massa, maupun aliran
serta ideologi yang dianut bagi partai-partai, namun yang terjadi selanjutnya
adalah konflik politik nasional yang terjadi sebelumnya berpindah kedalam
partai politik, dari empat fungsi partai politik ditemukan bahwa dua fungsi
dapat dikatakan berhasil dilaksanakan secara efektif yaitu : fungsi rekrutmen
politik serta sarana pengatur konflik, sedangkan 4 fungsi lainnya tergolong
gagal dilaksanakan oleh organisasi ini meliputi : fungsi sosialisasi politik
dan komunikasi politik. Fungsi yang berhasil dan fungsi yang gagal tersebut di
atas secara cukup signifikan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal
organisasi. Dan yang terakhir, kebijakan politik fusi pada akhirnya menjadi
sarana rezim Orde Baru untuk mempertahankan kekuasaannya.
Demokrasi
Reformasi
Era Reformasi di Indonesia dimulai pada
pertengahan 1998, tepatnya saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei
1998 dan digantikan wakil presiden BJ Habibie. Krisis finansial Asia yang
menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan semakin besarnya ketidak puasan
masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itu
menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai organ
aksi mahasiswadi berbagai wilayah Indonesia. Pemerintahan Soeharto semakin
disorot setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang kemudian memicu
Kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya. Gerakan mahasiswa pun meluas hampir
diseluruh Indonesia. Di bawah tekanan yang besar dari dalam maupun luar negeri,
Soeharto akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya.Berbeda
dengan Demokrasi Orde baru, pelaksaan demokrasi reformasi mengalami banyak
perubahan yang drastis dimana munculnya demonstrasi diseluruh lapisan
masyarakat. Memang pada era reformasi, kekuasaan presiden tidak mutlak dan
mulai berkembangnya partai-partai politik peranannya mulai besar.
2.
Pada masa berlakunya Demokrasi Liberal
antara tahun 1950 s.d. 1959, hal-hal yang menonjol adalah tumbuh suburnya
partai-partai politik dan ketidakstabilan pemerintahan, berikan penjelasan
dengan singkat!
a. Tumbuh
suburnya partai-partai politik : Pada masa Demokrasi Liberal partai politik
tumbuh karena dalam sistem kepartaian menganut sistem multipartai. dengan
adanya perbedaaan tujuan dari partai-partai politik M1 banyak menimbulkan
kericuhan di bidang sosial politik yang secara otomatis dapat mengganggu
kelancaran pemerintahan Indonesia. PNI dan Masyumi adalah dua partai terkuat
dalam DPR, dan dalam waktu lima tahun PNI dan Masyumi silih berganti memegang
kekuasaan dalam empat kabinet.
b. Ketidakstabilan
pemerintahan : Hal ini terjadi karena tumbuh suburnya Partai Politik yang ingin
memperebutkan kekuasaan pemerintah . Banyak partai besar yang menang dalam
pemilu yang ingin memaksakan kehendaknya, akibatnya pada masa Demokrasi Liberal
ini terjadi pergantian kabinet sebanyak tujuh kali karena partai-partai terkuat
pada masa itu saling mengambil alih kekuasaan.
3.
Selama Pemerintahan Orde Lama pernah
diberlakukan “demokrasi liberal” dan “demokrasi terpimpin”. Jelaskan maksudnya!
Demokrasi
Liberal
|
Demokrasi
Terpimpin
|
·
Demokrasi Liberal adalah suatu sistem politik yang
melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah.
·
Terjadinya ketidakstabilan ekonomi karena banyak
partai politik tumbuh subur dan ingin mengambil alih kekuasaan pemerintahan.
·
Kegagalan konstituante dalam menetapkan
undang-undang dasar sehingga membawa Indonesia ke jurang kehancuran sebab
Indonesia tidak mempunyai pijakan hukum yang mantap merupakan salah satu
faktor penyebab buruknya demokrasi Liberal.
|
·
Demokrasi Terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi
dimana seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin Negara.
·
Kebebasan partai politik dibatasi agar tidak
terjadi kekacauan politik seperti masa demokrasi liberal.
·
Bertambah besarnya kekuasaan Presiden dalam
Demokrasi Terpimpin, contohnya : Soekarno yang diangkat sebagai Presiden
seumur hidup
·
Pada masa ini UUD 1945 tidak dilaksanakan secara
murni dan konsekuen, yang tidak sesuai dengan harapan rakyat.
|
4.
Berikan tanggapan penjelasan, mengapa di
era reformasi tuntutan masyarakat lebih mengarah ke upaya pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)!
Karena
masyarakat menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional. Kembali lagi ke
pengertian Reformasi dimana reformasi itu sendiri adalah suatu gerakan adanya
perubahan kehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, dan budaya
yang lebih baik, demo-kratis berdasarkan prinsip kebebasan, persamaan, dan
persaudaraan. KKN merupakan suatu tindakan yang tidak baik, dan
masyarakat pada zaman Reformasi ingin memperbaiki itu dengan memberantas para
Koruptor, sehingga di era Reformasi terbentuk KPK yang merupakan perwakilan
dari masyarakat yang di percaya untuk memberantas Korupsi.
5.
Bagaimana pelaksanaan Demokrasi di
Indonesia setelah dibentuknya Mahkamah Konstitusi?
Pelaksanaan
Demokrasi di Indonesia setelah di bentuknya Mahkamah Konstitusi masih kurang
karena dalam Pemilu masih banyak rakyat yang tidak memilih, dan masih banyak
terdapat konflik-konflik yang timbul dalam Pemilihan Umum kepala daerah. Di
tambah tertangkapnya ketua Mahkamah Konstitusi periode 2009-2014 yang menjadi
buruan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Seharusnya MK dapat menjadi teladan
yang baik dalam pelaksanaan Demokrasi di Indonesia, tapi ternyata MK di jadikan
sebagai lembaga suap pemilu, tentu hal ini bertentangan dengan demokrasi di
Indonesia. Di media massa kita sering mendengar betapa sering warga negara,
bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang
kurang menghargai kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi
hukum kurang ditegakan, kesamaan kurang di praktekan, partisipasi warga negara
atau orang perorang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan
pilitik belum maksimal, musyawarah kurang dipakai sebagai cara untuk
merencanakan suatu program atau mengatasi suatu masalah bersama, dan
seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan masyarakat kita sendiri, nilai-nilai
demokrasi itu kurang di praktekan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar